Jadikan Rasa Cemburu Sebagai Motivasi

Apakah arti "cemburu"? Beberapa literatur menyebut, cemburu merupakan refleksi seseorang terhadap dirinya, bagaimana ia memandang hidupnya, dan apakah ia merasa percaya diri dengan keadaannya. Seseorang biasanya cemburu saat merasa terancam, atau karena ia merasa tidak memiliki kelebihan dibandingkan orang.

Dalam hubungan percintaan, beberapa orang menganggap rasa cemburu sebagai tanda sayang. Tetapi, rasa cemburu tidak hanya terjadi pada pasangan. Kecemburuan bisa pula timbul saat melihat orang lain lebih sukses, baik dari segi penampilan, materi maupun pencapaian hidup. Perasaan itu lagi-lagi dipengaruhi oleh pandangan terhadap diri sendiri. Jika Anda tidak puas dengan diri sendiri, Anda cenderung akan mengecilkan hal-hal yang sudah berhasil dicapai. Anda juga akan merasa diperlakukan tidak adil oleh takdir. Padahal, mungkin saja pencapaian Anda justru membuat segelintir orang cemburu.

Dilihat dari jenis kelamin, pria lebih sering cemburu melihat pencapaian finansial orang lain, seperti pekerjaan yang lebih baik, atau rumah dan mobil yang lebih mewah, sementara perempuan cemburu bila dihadapkan pada seseorang yang lebih cantik, seseorang yang memiliki anak yang lebih berprestasi, serta pasangan yang lebih romantis.

Semua emosi memiliki tujuan. Begitupun cemburu, sebenarnya merupakan upaya alam bawah sadar untuk menyampaikan sesuatu tentang diri Anda. Apalagi, rasa cemburu tersebut datang sebagai manifestasi rasa takut akan kehilangan kekuatan atau kuasa terhadap sesuatu. Misalnya, saat Anda mencemburui suami Anda, sebenarnya Anda sedang merasa takut akan kehilangan orang yang paling Anda cintai, atau keluarga yang selama ini Anda bina.

Untuk mengatasinya, ada beberapa hal penting yang harus Anda lakukan.

  1. Mengakui bahwa Anda cemburu. Sebagian besar orang tidak mau mengakui kecemburuannya, malah menutup nutupinya dengan "emosi pengalihan", seperti kemarahan, frustasi, atau dendam. Padahal, dengan melakukannya Anda justru menanamkan benih kedengkian, yang dapat berimbas buruk bagi kesehatan mental Anda.
  2. Anda perlu menanyakan pada diri sendiri, apa yang menyebabkan kecemburuan itu? Ketahuilah, rasa cemburu lebih sering datang saat Anda merasa seseorang memiliki sesuatu yang Anda "inginkan bukan sesuatu yang Anda "butuhkan". Karena itu, cobalah membuat daftar hal yang sudah Anda miliki, dan Anda banggakan. Tanamkan kebanggaan itu di dalam benak Anda, agar apresiasi diri dapat terdongkrak.
  3. Jika Anda merasa cemburu, tidak ada salahnya mengutarakan langsung rasa cemburu itu pada orang yang bersangkutan. Meskipun hal itu akan sangat mencoreng gengsi Anda, tetapi dengan melakukannya, Anda akan terlepas dari 'penjara' mental. Percaya atau tidak, orang lain pun akan lebih menghargai Anda, yang bisa berbesar hati.

Sebaliknya, jika Anda yang menjadi objek kecemburuan, apa yang harus Anda lakukan? Yang jelas, Anda tidak perlu merendahkan diri, tetapi jangan pula meninggikan diri sendiri. Bersikaplah sewajarnya, dan jujurlah pada diri sendiri.

Tanamkan di dalam benak Anda bahwa roda kehidupan selalu berputar. Jadi, suatu saat nanti, bukan tidak mungkin Anda akan kembali menjadi si pencemburu yang iri melihat pencapaian orang lain.

Ingatlah satu pepatah: Di atas langit, masih ada langit yang lebih tinggi. Karena itu, jangan selalu menatap ke atas, tetapi cobalah sesekali arahkan pandangan ke bawah. Anda akan menyadari betapa beruntungnya diri Anda, yang sudah memiliki semua hal yang Anda butuhkan.


Agar Tak Dibutakan Rasa Cemburu

  • Kenalilah kekuatan diri sendiri. 
  • Jangan selalu membandingkan diri Anda dengan orang lain, karena semua orang memiliki keunikan tersendiri.
  • Yakinkan diri Anda bahwa pasti akan datang masanya Anda mencapai kesuksesan. Karena itu, jangan berhenti berusaha dan berdoa.
  • Gunakan rasa cemburu sebagai pemicu keberhasilan. Pikirkan, jika orang lain bisa, maka Anda pun pasti bisa.
  • Jika kecemburuan Anda terpicu karena seseorang terus menerus membangga-banggakan dirinya di hadapan Anda, lebih baik Anda menghindar. Jangan sampai terpancing, karena hanya akan merugikan diri sendiri.*

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama